|
Layanan toko aplikasi Samsung pertama kali dibuka Juni 2010, dengan diluncurkannya Samsung Wave. Dalam tiga bulan, 10 juta unduhan tercatat. Menyusul 10 bulan sesudahnya, 100 juta kali aplikasi telah terunduh.
"Kami mengantisipasi lonjakan pertumbuhan aplikasi Samsung di 2011, terutama untuk produk-produk terbaru Bada," ujar Kang-Hyun Kwon, Senior Vice President Media Solution Center Samsung, seperti dikutip detikINET dari blogsdna, Jumat (25/3/2011).
Aplikasi Samsung saat ini memang hanya ditujukan bagi ponsel Bada saja. Saat ini ada lebih dari 13.000 jenis aplikasi yang siap untuk diunduh.
Untuk merayakan kesuksesan Bada tersebut, Samsung meluncurkan undian berhadiah yang bisa didapat saat pengguna mendownload aplikasi Bada OS di toko online Samsung. 'Lucunya', hadiah tersebut berupa Samsung Galaxy Tab dan Galaxy player, yang notabene menggunakan OS Android.
Sumber Berita : detik.com
Dengan teknologi NFC ini, ke depannya pengguna bisa memanfaatkan ponsel mereka sebagai 'dompet digital'. Caranya pengguna cukup mendekatkan ponsel ke sensor (layaknya kartu RFID pada mesin absen).
Seperti dikutip detikINET dari Bloomberg, Rabu (30/3/2011), Microsoft memang berencana serius membawa mobile payment ke ponsel mereka. Sebagai bagian dari perjanjian Nokia-Microsoft, perusahaan pimpinan Steve Balmer tersebut bakal mendapat dukungan NFC dari Nokia.
Sebelumnya Nokia memang berencana menjadikan NFC sebagai bagaian dari fitur standar pada ponsel-ponsel masa depan mereka.
Saat ini beberapa ponsel yang sudah mendukung teknologi NFC adalah: Google Nexus S, Samsung Galaxy S II, Samsung Wave 578, dan Nokia C7-00.
Sumber Berita : detik.com
Facebook baru-baru ini mengumumkan upgrade bagi situs mobilenya, m.facebook.com. Upgrade ini mengintegrasikan berbagai fitur di situs Facebook mobile untuk smartphone dan jenis perangkat touchscreen yang biasa menggunakan touch.facebook.com ketika mengakses Facebook.
Disebutkan Facebook seperti dikutip detikINET dari CNN, Selasa (5/4/2011), update ini akan diperkenalkan secara bertahap pada pengguna. Lalu apa perbedaan Facebook mobile yang baru nantinya?
"Dengan m.facebook.com yang baru, pengguna dengan perangkat layar sentuh high-end, interface ramah sentuhan akan lebih kaya. Sedangkan bagi pengguna ponsel biasa, situs ini akan terlihat dan bekerja lebih bagus," kata Product Designer Facebook, Lee Byron.
"Nantinya, tidak akan ada perbedaan antara m.facebook.com dan touch.facebook.com. Kami menyuguhkan versi terbaik Facebook mobile ke perangkat Anda," tambahnya.
Langkah ini selain untuk memperbarui, juga dimaksudkan untuk menyatukan pengalaman mengakses Facebook mobile.
"Setiap kali kami meluncurkan fitur baru, kami harus membangunnya berkali-kali pada code base yang berbeda-beda. Untuk facebook.com, m.facebook.com, touch.facebook.com dan aplikasi native," kata Byron.
Diakui Byron, timnya tidak terlalu baik melakukannya. Pasalnya, beberapa fitur akan hilang ketika berada di jenis perangkat yang berbeda. Itulah sebabnya, upgrade terbaru ini diharapkan bisa menjadi solusi.
Sumber Berita : detik.com
Hal itu terungkap dari presentasi yang dibawakan oleh Regional Director Effective Measure untuk Asia Tenggara, Russell Conrad, pada acara panel diskusi Effective Measure – PPPI, di Jakarta, Jumat 1 April 2011.
Dari hasil riset teranyarnya, Effective Measure, firma yang memiliki spesialisasi dalam pengukuran statistik web, sebanyak 61,88 persen dari pengguna Internet Indonesia mengakses melalui ponsel. Sementara 38,12 persen lainnya mengakses Internet bukan dari ponsel.
Mengacu pada data Effective Measure, pengguna Internet Indonesia tahun 2011 yang mencapai 39.100.000 atau tingkat penetrasi Internet sebesar 17 persen. Berarti pengguna Internet mobile Indonesia mencapai 24.195.080 orang.
Di Asia Tenggara, pengguna mobile web Indonesia ini adalah yang terbesar. Negara-negara lainnya, seperti Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, dan Malaysia, semua pengguna Internetnya mayoritas mengakses melalui perangkat bukan ponsel.
Sementara untuk perilaku belanja online, barang yang paling sering dibeli oleh pengguna Internet Indonesia adalah tiket penerbangan atau tiket perjalan dengan persentase 5 persen. Barang terlaris berikutnya yang dibeli oleh pengguna Indonesia adalah buku dan majalah (44,97 persen), hardware dan software komputer (31,54 persen), dan elektronik (30,2 persen).

Dari sisi demografi, mayoritas pengguna Internet Indonesia berusia antara 25-30 (25,52 persen). Kelompok usia terbesar berikutnya adalah antara 21-24 tahun (20 persen), 18-20 (12,56 persen), 35-40 (11,93 persen), dan 31-34 tahun (11,58 persen).
Penghasilan mereka berkisar antara 0 - Rp 4,3 juta (39,84 persen), Rp 4,3 juta - Rp 8,6 juta (16,9 persen), dan Rp 8,6 juta - Rp 12,9 juta (11,17 persen). Mereka tinggal di kota-kota besar (44,59 persen), Ibu kota (38,32 persen), dan daerah terpencil (17,09 persen). Mayoritas belatar pendidikan S-1 (66,96 persen), SMA (21,58 persen), dan pasca sarjana (9,54 persen). (SJ)
Sumber Berita : VIVAnews